0
.
:Buah Kejujuran:.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Aslam, dari ayahnya, dari kakeknya, dia berkata, “Suatu ketika aku menemani Umar bin Khattab radhiallaahu’anhu yang sedang melakukan ronda di kota Madinah. Ketika terasa lelah, beliau bersandar di samping dinding rumah pada pertengahan malam. Ternyata ada seorang perempuan yang berkata kepada putrinya, ‘Wahai ananda, berdirilah dan campurkanlah susu itu dengan air.’

Tetapi putrinya menjawab, ‘Wahai ibu, apakah engkau tidak tahu peraturan yang dibuat oleh Amirul Mukminin pada hari ini? Beliau memerintahkan seseorang untuk mengumumkan, ‘Hendaknya susu tidak dicampur dengan air’.’

‘Wahai ananda, berdirilah dan campurkanlah susu itu dengan air! Karena kamu berada di sebuah tempat yang tidak dilihat oleh Umar.’ Kata ibunya

Putrinya menjawab perkataan ibunya, ‘Sungguh aku menaati beliau dalam keramaian, dan aku tidak mendurhakainya dalam kesepian.’

Percakapan ibu dan anak itu didengar oleh Umar. Lalu Umar berkata kepada, ‘Wahai Aslam, tandailah pintu rumah ini, dan kenalilah tempat ini.’ Setelah itu beliau pergi melanjutkan perjalanan malamnya.

Ketika sudah memasuki waktu pagi, Umar berkata, “Wahai Aslam, pergilah ke tempat tadi malam. Lalu lihatlah, siapakah perempuan yang berbicara, dan siapakah yang diajak bicara. Apakah mereka sudah berkeluarga?’

Aslam melanjutkan, ‘Akupun mendatangi tempat yang dimaksud. Ketika aku lihat, ternyata perempuan yang diajak bicara adalah perempuan yang masih gadis, dan yang mengajak bicara adalah ibunya sendiri. Tidak ada laki-laki di rumah itu. Aku pun bergegas menemui Umar dan mengabarkan hal itu. Mendengar laporanku, Umar langsung memanggil dan mengumpulkan anak-anaknya, lalu bertanya, ‘Apakah di antara kalian ada yang membutuhkan seorang istri? Seandainya ayahmu ini masih memiliki hasrat terhadap perempuan, maka tidak ada seorang pun dari kalian yang akan mendahuluiku untuk menikahi gadis ini.’
Abdullah berkata, ‘Aku sudah punya istri.’
Abdurrahman juga berkata, ‘Akupun sudah punya seorang istri.’
Sementara Ashim berkata, ‘Aku belum beristri, maka nikahkanlah aku dengan gadis itu.’

Umar mengutus seseorang untuk menemui gadis itu, dan menikahkannya dengan Ashim. Dari pernikahan ini lahirlah seorang perempuan dan dari perempuan ini, lahirlah Umar bin Abdul Aziz.” (Shifatus Shafwah 2/203-204 (202); dan Shifatus Shafwah 4/441 (1023))

Perempuan ini bernama Ummu Umarah binti Sufyan bin Abdullah bin Rabi’ah Ats-Tsaqafi, putri dari penjual susu. Dari pernikahannya dengan Ashim lahirlah seorang putri bernama Laila Binti Ashim. Lalila dikenal sebagai perempuan yang cantik dan baik agamanya sehingga dinikahi Abdul Aziz bin Marwan kemudian melahirkan salah atu tokoh teladan yang dikenal adil dan baik, yaitu Umar bin Abdul Aziz.

Faidah Kisah
1⃣. Kejujuran akan mendatangkan kebaikan sebagaimana sabda Rasulullah (yang artinya), “Sesungguhnya kejujuran itu mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan kepada surga..” (Muttafaqun ‘alaih)
2⃣. Hendaknya seseorang menanamkan rasa muraaqabah (merasa diawasi Allah) dalam kondisi apapun. Ia menyadari pandangan manusia luput darinya, namun ia tahu bahwa Allah senantiasa mengawasinya
3⃣. Teladan Umar bin Khattab radhiallaahu’anhu dalam memimpin, ia melakukan ronda malam untuk mengamati langsung kondisi masyarakat
4⃣. Teladan Umar bin Khattab saat memilihkan istri untuk anak-anaknya, yaitu wanita yang baik akhlaq dan agamanya, bukan dari kedudukan atau nasabnya
5⃣. Hendaknya seorang anak senantiasa taat dan patuh kepada orangtuanya dalam perkara yang tidak menyelisihi syariat, sedangkan pada perkara yang menyelisihi syariat, maka Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam bersabda (yang artinya)
“Tidak ada ketaatan kepada mahluk dalam bermaksiat kepada Allah.” (Shahih, Riwayat Ahmad dan Al-Hakim)

Kisah ini dikutip dari buku Ibunda Tokoh-Tokoh Teladan (Terjemah kItab Ummahat Shana’at A’lam) karya Jum’ah S’ad Fathul Bab, Hal 64-66, Cet. II Maret 2017, Penerbit Aqwam, Solo.

Wallaahu a’lam

Next
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

Posting Komentar

Pendidikan Akhlak dan Karakter Sebagai Pilar Utama Membentengi Generasi Islam

Nama Pelatihan                  : Seminar Pendidikan FKPQ Kabupaten  Karawang Keynote Speakers              : Kepala Kemenag Kabupaten K...

 
Top